Rekayasa DNA pada Tanaman

Efendi*

Division of Genetically Engineered Organisms Institute of Genetic Ecology, Tohoku University

(Temu Ilmiah II 1997, PPI Sendai, Tohoku University, Japan)
 

Abstrak

    Bioteknologi bukan lagi sesuatu yang masih jauh. Meskipun memang belum banyak realisasinya di pasar, namun bioteknologi telah menjadi ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan. Rekayasa DNA merupakan suatu bidang bioteknologi yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanaman secara genetis. Kemampuan tersebut  dapat dikembangkan untuk menstransfer DNA tertentu ke tanaman pertanian. Teknik ini merupakan rekayasa genetik yang memberikan jalan pintas untuk memasukkan gen unggul ke dalam tanaman yang diinginkan.

    Namun, untuk menyelinap gen asing ke dalam DNA tanaman masih terasa sulit. Hal ini disebabkan genetika tanaman sangat rumit. Walaupun demikian, usaha transformasi gen perlu ditingkatkan. Perantara yang dapat dipakai untuk transformasi DNA adalah mikroba. Rekayasa genetika ternyata telah berhasil memindahkan gen nif dari bakteri pengikat nitrogen kedalam E.coli yang kemudian ternyata mampu melakukan fiksasi nitrogen. Dikemukakan bahwa kenyataan ini memungkinkan kita untuk mengambil suatu gen atau sekelomnpok gen dari suatu sel dan mencangkokkan gen-gen itu kedalam sel tanaman lain.

    Dikemukakan bahwa pengikatan DNA menjadi lebih menarik dengan menyisipkan gen nif secara langsung ke dalam tanaman budidaya, sehingga kita tidak perlu menggunakan mikroba pengikat nitrogen. Pendekatan ini mengalami masalah serius karena sulit membuat sel tanaman supaya memperlakukan gen bakteri sebagai gennya sendiri. Secara khusus harus ditemukan cara tertentu untuk menjamin supaya tanaman mengintegrasikan gen nif  kedalam sistem genomnya. Dalam tahun-tahun terakhir ini telah terjadi kemajuan besar dalam pemahaman dan aplikasi vektor yang dapat mengikat DNA asing ke dalam sel tanaman. Salah satu vertor yang paling terkenal adalah plasmid Ti.

    Plasmid tersebut yang terkandung dalam Agrobacterium tumefaciens memberi harapan besar. DNA asing yang dipotong dengan enzim restriksi dapat disisipkan kedalan plasmid Ti, kemudian digunahan untuk menginfeksi tanaman yang dinginkan. Tindakan ini menghasilkan suatu bentuk bisul bermahkota seperti bentuk tumor. Semua sel tanaman pada pembengkakan ini mengandung plasmid Ti yang membawa potongan DNA asing. Dengan teknik kultur jaringan, sel-sel tersebut dapat menghasilkan tanaman baru yang dapat dipindahkan ke tanah untuk melanjutkan pertumbuhannya menjadi tanaman dewasa yang sempurna dan telah memiliki sifat yang baru.

*Staf pengajar pada Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Contact: :efendi@ige.tohoku.ac.jp 

[Informasi Global] [Biosistematik dan Biodiversiti] [Koleksi dan Konservasi Plasma Nutfah] [Rekayasa Genetik dan Pemuliaan Tanaman] [Manual Laboratorium] [Kehutanan dan Pelestariaan Alam] [Photo Gallery] [Related Links]