CLoning: Perkembangan Bioteknologi Dewasa Ini

Efendi*, Institute of Genetic Ecology, Tohoku Univerity, Japan
*Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh


Keberhasilan Dr Ian Wilmut berserta tim Roslin Institute di Inggris mengkopi domba melalui teknik kloning telah menggemparkan dunia. Domba yang  disebut dengan Dolly lahir tanpa melalui perkawinan/ pembuahan, tetapi dengan memakai sel payudara (bukan sel kelamin) yang ditransfer kedalam sel telur yang telah dikosongkan kromosomnya.
Beberapa perkembangan dalam bidang bioteknologi, khususnya cloning:
1940-an :   ilmuwan berhasil membuahi ovum dalam tabung, maka dimulailah era bayi tabung.
1951  dilaporkan keberhasilan pertama para ahli mentransfer embrio dari satu sapi ke sapi lainnya.
1952  lahir sapi pertama yang menggunakan sperma beku.
1952  para ilmuwan berhasil mengklon katak dari sel kecebong.
1953  struktur kromosom heliks ganda terungkap.
1953  sperma beku digunakan untuk inseminasi buatan pada manusia.
1962  ilmuwan berhasil mengklon katak dari sel berudu yang lebih tua umurnya.
1959  ilmuwan berhasil membesarkan kelinci dari hasil invitro fertilization (pembuahan dalam tabung).
1970  ilmuwan berhasil mengklon embrio tikus.
1972  lahir tikus dari embrio yang sudah dibekukan dan disimpan beberapa waktu lamanya.
1973  keberhasilan pada tikus kemudian diterapkan pada sapi.
1979 - 1980  ilmuwan mengklon embrio domba dan sapi.
1983  bayi tabung pertama Louis Brown lahir di Inggris, yaitu seorang bayi yang embrionya (calon bayi)
          berasal dari sperma suami dan telur dari donor wanita lain.
1984  lahir bayi perempuan dari embrio manusia yang dibekukan.
1985  melalui teknik rekayasa genetika, para ahli sudah berhasil menciptakan babi transgenik yang bisa
          memproduksi hormon pertumbuhan manusia.
1993  Dr Jerry Hall dan rekannya, berhasil mengklon  embrio manusia.
          Satu embryo membelah diri menjadi dua embrio dalam satu sel. Kemudian
          mereka menghilangkan dinding sel dengan menggunakan  enzim tertentu dan selanjutnya dua
          embrio dari sel pertama dibuatkan dinding baru.  Proses pembelahan dalam dua sel yang baru itu
          terus berlanjut hingga embrio itu berumur 6 hari lalu mati.
1997  Dr Don Wolf dan koleganya dari Oregon Regional Primate Center, Beaverton Oregon, Amerika,
          melaporkan berhasil mengklon monyet resus dari sel embrio tunggal.
1997 Dr Ian Wilmut dan rekannya dari Institute Roslin di Edinburgh, Inggris, mengklon domba dari sel epitel ambing (sel payudara) seekor domba  lainnya.Wilmut pertama mengambil sel epitel ambing seekor domba jenis Finn Dorset berumur enam tahun yang sedang hamil. Kemudian sel ambing itu  dikultur dalam cawan petri dengan sumber makanan yang terbatas. Karena kelaparan sel itu berhenti berkembang atau mematikan aktivitas gennya.Sementara itu mereka juga mengambil sel telur yang belum dibuahi dari seekor domba betina jenis Blackface. Inti sel telur yang bisa membelah menjadi domba dewasa setelah dibuahi itu kemudian diambil, sekarang sel telur itu kosong, hanya berisi organela dan plasma sel saja.

Selanjutnya dua sel itu didekatkan satu dengan lainya. Kejutan aliran listrik membuat kedua sel itu bergabung seperti dua gelembung sabun. Kejutan aliran listrik kedua meniru energi alami yang muncul ketika telur dibuahi oleh sperma, sehingga sel telur dengan inti baru itu merasa telah dibuahi. Kejutan aliran listrik itu telah mengubah sel telur dengan inti baru itu seakan-akan menjadi sel embrio. Kurang lebih enam hari kemudian, sel embrio bohongan itu disuntikkan ke dalam rahim seekor domba betina Blackface lainnya yang kemudian mengandung. Setelah mengandung selama 148 hari induk domba titipan ini melahirkan Dolly, seekor domba lucu seberat 6,6 kilogram yang secara genetis persis dengan domba jenis Finn Dorset pemilik inti sel ambing.

Apa sebenarnya klon? Mengapa diperdebatkan secara luas?
 

Jika individu A disebut klonnya individu B, artinya informasi genetik individu A sama persis dengan individu B dan informasi genetik individu A itu berasal dari individu B. Atau dua individu yang sama informasi genetiknya tetapi mungkin berbeda umurnya. Jadi Cloning adalah menghasilkan suatu  organisme secara aseksual (pembiakan tanpa perkawinan/ pembuahan) dari suatu induk tunggal.  Jika ilmuwan sudah berhasil mengembangkan sel dewasa domba menjadi domba dewasa, berarti teknik yang sama bisa juga diterapkan pada manusia.

Menurut Wilmut jika memang penelitian dilanjutkan pada manusia hanya dalam waktu dua tahun teknik yang mereka kembangkan bisa diterapkan untuk membuat klon manusia dari sel tubuh manusia, bukan dari sel embrio. Artinya mungkin saja seorang meminta anaknya yang karena meninggal dalam kecelakaan lalu-lintas, diklon dari sel rambut atau sel kulitnya, atau sel darahnya, atau sel bagian tubuh lainnya. Setelah sel itu disiapkan, intinya dimasukkan dalam sel telur seeorang wanita entah siapa yang memang menjual sel telurnya, dan dititipkan kepada wanita titipan. Mungkin juga seorang yang menderita penyakit ginjal dan sedang menunggu ajalnya, meminta diklon dari sel tubuhnya, dan bisa dilahirkan kembali, dengan kondisi yang sama dengan sebelumnya. Atau, fantasi lebih jauh, ingin melahirkan anak yang membawa gen seorang genius seperti gen penerima Nobel, ditambah gen ahli lukis, gen ahli musik, gen olahragawan tekenal peneriman medali Olympiade, dan masih ditambah gen yang membuatnya tampak cantik atau ganteng. Lahirlah manusia super.

Segala fantasi itu bukannya tidak mungkin terjadi jika melihat kemajuan ilmu pengetahuan sekarang dan kegigihan para ilmuwan. Para ahli sekarang sudah memiliki cara bagaimana menstansfer satu jenis gen yang menyandi sifat tertentu pada tanaman dan pada binatang. Misalnya, para peneliti swasta dari Monsanto berhasil memasukkan gen asing tahan herbisida(bahan yang mematikan rumput, tetapi tidak mematikan tanaman), sehingga tanaman kedelai hasil rekayasa ini tahan terhadap herbisida itu. Dan tanaman itu sekarang sudah bisa dibeli. Bisa diperkirakan dalam jangka waktu tidak lama lagi akan semakin banyak binatang dan tanaman transgenik yang dihasilkan. Dengan rekayasa genetika tidak dapat dibayangkan seperti apa nantinya bianatang dan tumbuhan lahir di muka bumi.Human Genome Project dan Human Genom Diversity Project yang dipelopori Amerika Serikat yang bertujuan mempelajari genom manusia dan variasi genom manusia, membuka peluang lebih besar mengotak-atik manusia.

Menyusul berita keberhasilan mengklon domba, beberapa ratus orang telah mengirimkan surat, terutama wanita menyatakan minatnya diklon oleh Dr Ian Wilmut, ahli rekayasa genetika yang menciptakan Dolly. Survai surat kabar Business News yang berbasis di Shanghai, China memperlihatkan lebih dari 50 persen penduduk kota itu menyambut baik usaha-usaha mengklon anak manusia.Hasil pengumpulan pendapat 247 orang yang diterbitkan dalam edisi Senin 10 Maret mengungkapkan, 51 persen yakin klon manusia akan mungkin dilakukan pada abad 21 dan 54 persen menyebutkan akan memperlakukan manusia-klon itu sebagai layaknya manusia normal.

Refferences:

Ian Wilmut, A. E. Schnieke*, J. McWhir, A. J. Kind* & K. H. S. Campbell,  Viable offspring derived
        from fetal and  dult mammalian cells,   Roslin Institute (Edinburgh), Roslin, Midlothian EH25 9PS,
        UK* PPL Therapeutics, Roslin, Midlothian EH25 9PP, UK,  Nature, Volume 385, 810 - 813,
        February 27, 1997
Kompas,  26 Februari, 3, 6, 9, 13 Maret 1997
Gatra, Nomor 16/III, 8 Maret 1997
Time : March 10, 1997 VOL. 149 NO. 10
 
 

[Home]  [Global]  [Biodiversiti]  [Plasma Nutfah]  [Pelestariaan Alam]  [Rekayasa Genetik]  [Manuals]  [Clipping]   [Photo]  [Links]